China Klaim Berhasil Bangun Sistem Daya Satelit untuk Persenjataan Luar Angkasa

2 hours ago 2

China membangun stasiun luar angkasa sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --  China seperti dilaporkan South China Morning Post dilansir Anadolu, Sabtu (8/11/2025), dilaporkan membangun sebuah prototipe sistem daya berbasis luar angkasa yang berpotensi digunakan untuk senjata sinar partikel masa depan. Ide sinar partikel sederhana, yakni menembakkan sebuah sinar dari partikel energi tinggi terpusta kepada satelit atau rudal musuh untuk menghancurkannya menggunakan energi panas dan kinetis.

Namun, merealisasikan senjata sinar partikel hingga kini terhalang oleh dua tantangan utama, yaitu daya dan ketepatan tembakan. Agar sebuah sinar partikel yang digunakan untuk senjata dapat bekerja, dibutuhkan energi yang masif dan ketepatan momentum. Sebuah akselerator berbasis satelit harus secara tepat mengontrol bidang elektromagnetik untuk mendorong partikel pada momen yang spesifik.

Terdapat juga sebuah tantangan kunci: Daya tinggi dan presisi tinggi biasanya tidak kompatibel. Sistem daya yang kuat biasanya lamban, saat sebuah sistem presisi sering tidak bisa menangani energi yang dibutuhkan. Namun, para ilmuwan China mengklaim telah dapat mengatasi tantangan-tantangan itu.

Sebuah studi terbaru dipimpin oleh Su Zhenhua dari DFH Satellite Co. mengungkap sebuah purwarupa sistem daya berbasis ruang angkasa yang menghantar 2,6 megawatt daya sembari mempertahankan akurasi sinkronisasi sebsar 0,63 microdetik dalam tes lapangan. Diketahui, sistem tradisional hanya bisa menyediakan daya kurang dari 1 megawatt dan tidak memiliki tingkat presisi yang dibutuhkan untuk aplikasi ruang angkasa canggih.

Tim peneliti dari China mengombinasikan peningkat voltase, sistem penyimpanan energi terbaru, dan kontrol pelepasan berpresisi untuk. Panel-panel surya yang menyediakan daya voltase rendah ditingkatkan dayanya dalam sebuah kapasitor, dan siap untuk ditembakkan secara berdenyut.

Sebuah pengontrol diklaim bisa mensinkronisasikan 36 modul daya untuk masing-masing menembakkan dalam 630 nanodetik, mengirim 2,6 megawatt tembakan, ideal sebagai akselerator partikel, laser, dan sistem luar angkasa lain. Meski saat ini pengujian difokuskan untuk senjata sinar partikel, teknologi yang dikembangkan DFH Satellite Co bisa digunakan untuk aplikasi potensial lain termasuk komunikasi laser, pelontar ion, dan radar ruang angkasa untuk sistem persenjataan elektronik.

Teknologi ini juga diklaim berpotensi digunakan untuk sistem pertahanan satelit yang lebih efisien, di mana senjata bertenaga panel surya dapat menangkal target dengan ongkos minimal.

Read Entire Article
Politics | | | |